Apa Itu Implan Gigi ?

by drg. Ricke Santoso SpKG

Implan gigi adalah perangkat logam titanium, yang dengan cara pembedahan minor, dimasukkan kedalam tulang rahang untuk menggantikan satu atau lebih akar gigi yang telah dicabut. Implan tersebut akan mendukung gigi tiruan seperti mahkota, jembatan, ataupun gigi tiruan lepasan.

Pertama, prosedur bedah diperlukan untuk menempatkan implan gigi di dalam tulang rahang. Tujuan utama implan gigi adalah tercapainya proses biologis yang disebut oseointegrasi dimana bahan, seperti titanium, membentuk ikatan intim dengan tulang (biasanya terjadi antara 3 sampai 6 bulan) .

Setelah terjadi oseointegrasi, sebuah abutment akan dipasang di atas implan. Abutment berfungsi untuk memegang prostesa gigi (mahkota, jembatan ,gigi tiruan lepasan).

dental_implant_diagramdental_implant_general_structure

 

 

 

 

 

Mengapa Penting untuk Menggantikan Gigi yang Hilang?
Setelah gigi dicabut, terjadi ruang ompong di dalam rongga mulut.

Jika ruang ompong tidak digantikan dengan gigi tiruan, seiring waktu dapat terjadi perubahan dan membawa efek buruk pada kesehatan mulut.

Mari kita lihat beberapa perubahan yang mungkin terjadi setelah pencabutan gigi.

Migrasi gigi gigi pasca-pencabutan

post_extraction_teeth_migration

 

 

 

 

Gigi antagonis (huruf a) bermigrasi menuju lokasi ruang ompong. Proses ini akan terus terjadi sampai gigi mencapai gusi berlawanan.
Gigi yang berdekatan, huruf v, bersandar kearah ruang ompong, dalam upaya “untuk menutup celah”.

toothless_gap_shrinkage Ketika ruang ompong diisi dengan gigi tiruan, migrasi gigi akan berhenti.

Migrasi gigi dapat menyebabkan terganggunya proses yang paling penting yaitu pengunyahan, estetika dan fonasi. Selain itu, gigi yang bermigrasi dapat menyebabkan timbulnya penyakit periodontal dan gigi berlubang.

Setelah pencabutan gigi, penting untuk membuat protesa (gigi tiruan) sesegera mungkin. Implan gigi menawarkan solusi tepat dibandingkan dengan gigi tiruan tradisional (mahkota jembatan atau gigi palsu lepasan).

Fungsi utama dari implan gigi adalah sebagai pengganti akar gigi yang telah dicabut.
Jika memakai gigi palsu lepasan, maka perlu beberapa minggu untuk adaptasi sampai terasa nyaman, setidaknya sampai jaringan mulut beradaptasi dengan situasi baru. Tidak demikian halnya dengan implan gigi, yang terasa nyaman dan berfungsi hampir seperti gigi alami.

dental_implant_diagram_largeremovable_denture_chewing_forces

 

 

 

 

Seiring dengan perkembangan dalam ilmu implantologi, tingkat keberhasilan implan gigi terus-menerus meningkat. Dalam jaringan sehat, implan terintegrasi dengan baik di dalam tulang dan memiliki tingkat keberhasilan jangka panjang sebesar 93-98 % serta dapat bertahan 10 sampai 15 tahun.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan implan gigi:

• Kualitas dan kuantitas tulang yang ada: Implan yang ditempatkan dalam tulang yang tebal dan kuat memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi.
• Kompleksitas kasus: pasien muda dan sehat dengan restorasi yang relatif sederhana (misalnya hilang 1 gigi) memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.
• Kebersihan mulut dan kepatuhan pasien terhadap petunjuk pasca operasi.
• Keterampilan dokter gigi dalam memasang implan gigi.

Implan gigi dapat menjadi pendukung bagi berbagai macam tipe prostetik:
1. Mahkota 1 gigi

dental_implant_supported_crown

2. Mahkota jembatan

implant_supported_bridge_restoration

3. Gigi Tiruan Lepasan 1 rahang

implant_supported_denture

Indikasi pemasangan implan gigi:

• Kehilangan 1/ beberapa gigi
• Kehilangan gigi 1 rahang
• Pasien yang tidak dapat beradaptasi dengan gigi tiruan lepasan
• Pasien dengan estetika tinggi dan / atau tuntutan fungsional

Kontraindikasi/ keadaan yang harus dihindari untuk pemasangan implan gigi:
Kontraindikasi Umum
• Penyakit jantung
• Kanker aktif
• Penyakit imunologi
• Penyakit mental
• Radioterapi
• Perawatan osteoporosis dengan bisfosfonat
• Diabetes insulin-dependent
• Perokok berat
• Ketergantungan obat dan alkohol
• Anak-anak : sebelum tulang rahang telah berhenti berkembang (17-18 tahun ). Usia lanjut tidak menjadi masalah jika keadaan umum pasien baik .

Kontraindikasi lokal

• Tulang rahang dimana implan akan diposisikan terdapat infeksikronis, memiliki struktur yang tidak memadai atau ketinggian dan lebar yang cukup. Untuk mendapat prognosis yang baik, implan gigi harus dikelilingi oleh jaringan tulang yang sehat.
• Struktur anatomi penting seperti sinus maksilaris, saraf alveolar inferior ( terletak di dalam rahang bawah, posisi yang abnormal juga dapat mengganggu implan gigi .
• Beberapa penyakit lokal mulut atau tulang rahang.
• Kebersihan mulut yang buruk.
• Bruxism atau kebiasaan mengerat gigi saat tidur.
Setelah selesai pemeriksaan riwayat medis dan pasien dinyatakan memenuhi syarat untuk dilakukan pemasangan implan gigi, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan klinis dalam rongga mulut dan dilakukan pengambilan foto X-Ray (periapikal / panoramik) maupun foto 3D CBCT (CT scan). Banyak informasi penting yang didapat dari foto X-ray dan CBCT, seperti:

• Kualitas dan kuantitas (tinggi, lebar, tebal) tulang rahang
• Posisi dan ukuran dari struktur anatomi vital yang harus dihindari pada saat pemasangan implan gigi, contohnya: sinus maksilaris, saraf alveolar.
• Kemungkinan infeksi dari gigi tetangga dan tulang rahang.
• Posisi sebenarnya dari gigi tetangga

CBCT

Proses operasinya merupakan proses yang tidak terasa sakit. Durasinya bervariasi (15 menit-2jam) tergantung dari banyaknya implan gigi yang dipasang. Biasanya dilakukan dengan bius lokal, namun tidak menutup kemungkinan dilakukan dengan bius umum.
Interval pemasangan implan gigi setelah pencabutan gigi ada 3 macam, tergantung dari kondisi dan letak gigi:
• Langsung dipasang setelah pencabutan gigi
• Pemasangan implan gigi setelah 2 minggu-3 bulan pasca pencabutan gigi
• Pemasangan implan gigi setelah lebih dari 3 bulan pasca pencabutan gigi

Operasi Tambahan Sebelum Pemasangan Implan gigi
Pada beberapa kasus, perlu dilakukan penambahan prosedur operasi sebelum implan gigi dipasang. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah tulang, sehingga kuantitas dan kualitas tulang cukup untuk mendukung implan. Misalnya pada kasus dengan tulang rahang yang menipis karena gigi sudah lama dicabut dan tidak langsung diganti dengan implan. Dalam hal ini diperlukan proses penebalan tulang terlebih dahulu agar tulang menjadi cukup tebal dan siap untuk dipasang implan dengan diameter implan tertentu. Setelah prosedur penambahan tulang berhasil (biasanya menunggu sekitar 3-6 bulan) maka baru dilakukan pemasangan implan gigi.
Pada kasus gigi atas, jika sinus maksilaris terlalu dekat dengan posisi implan yang akan dipasang, maka dapat dilakukan proses pengangkatan sinus terlebih dahulu.

Setelah Operasi
Setelah prosedur operasi selesai, pasien akan diberi obat seperti penghilang sakit, anti inflamasi, antibiotik, dll. Sangatlah penting untuk menjaga area operasi beberapa hari pasca operasi. Kebersihan mulut harus sangat terjaga. Perdarahan minor dan pembengkakan dapat terjadi pada gusi dan wajah namun dalam skala normal. Jahitan akan dibuka 7-10 hari kemudian.

Fase Prostetik (Pembuatan Mahkota Gigi)
Fase prostetik dimulai ketika implan gigi telah menyatu dengan kuat pada tulang rahang (minimal 3 bulan). Fase prostetik membutuhkan waktu minimal 1 minggu tergantung dari banyaknya implan yang dipasang.
Fase ini meliputi :
1. Pelepasan restorasi sementara
2. Pemeriksaan derajat oseointegrasi (penyatuan implan dengan tulang)
Kriteria utama adalah tidak timbul rasa sakit, kegoyangan, infeksi, ataupun perdarahan. Digunakan alat khusus untuk mengukur derajat oseointegrasi. Kemudian dilakukan juga foto Xray untuk melihat apakah tulang di sekitar implan terbentuk dengan baik atau tidak.
3. Pelepasan healing abutment
4. Pemasangan abutment implan
Abutment implan adalah alat yang dipasang ke implan untuk menyambung mahkota buatan dengan implan yang sudah terpasang.

implant_abutment

 

 

 

 

5. Pencetakan setelah abutment implan terpasang
6. Pembuatan mahkota di laboratorium gigi
7. Pemasangan mahkota (dapat dengan cara disekrup ataupun disemen)

Perawatan Implan Gigi
Implan gigi memerlukan perawatan, baik yang dilakukan oleh pasien sendiri maupun kontrol berkala di dokter gigi. Kebersihan implan gigi sangat menentukan keberhasilan jangka panjang.
Kebersihan mulut
Kebersihan mulut yang baik sangat penting dalam menentukan rehabilitasi implan gigi. Kebersihan mulut yang buruk akan meningkatkan resiko kegagalan. Implan perlu dibersihkan selayaknya gigi asli. Juga diperlukan pembersihan dengan benang gigi dan water jet.
Kontrol berkala
Checkup reguler harus dilakukan minimal 2 kali dalam setahun. Saat pemeriksaan, dokter gigi akan memeriksa kondisi keseluruhan. Jika terdapat ketidaknyamanan dan rasa sakit harus memberitahu ke dokter gigi.

Kembali ke Featured Articles