Untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut, perlu dilakukan perawatan. Dengan perawatan gigi, setidaknya bisa mengurangi risiko masuknya benda asing ke dalam mulut dan tubuh.
Cara yang paling mudah adalah dengan rajin menyikat gigi, terutama sehabis makan. Sisa makanan yang melekat di gigi bila dibiarkan akan menimbulkan plak. Rasanya kita tidak perlu malu mencontoh jepang. Di negeri tersebut terutama para prianya, selalu membawa sikat gigi di kantongnya. Di manapun mereka berada, sehabis makan sesuatu selalu menyikat giginya walau tanpa pasta gigi sekalipun.
“Sambil berbicara dengan teman< MEREKAPUN MENYIKAT GIGINYA> Tentunya hal itu sulit dilakukan di Indonesia, karena dianggap tidak sopan.” katanya.
Jika kondisi tidak memungkinkan untuk menggosok gigi, paling tidak melakukan kumur-kumur dengan air putih atau dengan air dari wastafel. Dengan berkumur akan menetralkan keadaan mulut. Lidahpun memiliki fungsi sebagai self cleansing. Secara otomatis lidah membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi. Atau bisa juga dengan obat kumur. Dental floss juga bisa digunakan untuk membersihkan plak dan sisa makanan yang terselip diantara dua gigi.
Jika ingin menggosok gigi setelah makan, dianjurkan ada jeda waktunya, yaitu sekitar 20-30 menit setelah makan. Karena ketika makan pH (kadar buffer) mulut manusia turun hingga titik kritis 5,5 dari pH normal 7. Jika keasamandalam mulut belum kembali normal dan langsung sikat gigi, justru akan mengakibatkan email gigi terkikis menjadi aus dan mudah berlubang.
Menggosok gigi dengan pasta gigi juga dianjurkan, namun jangan terlalu sering. Dalam pasta gigi salah satu bahan yang digunakan adalah deterjen, jika terlalu sering akan mengakibatkan terkikisnya email gigi. masih wajar menggosok dengan pasta gigi tiga kali sehari. Di Arab Saudi menggunakan kayu siwak untuk membersihkan gigi, mereka tidak perlu memakai pasta gigi.
Dalam menggosok gigi perlu diperhatikan tekniknya. Jangan menggosoknya terlalu keras. Untuk menyikat gigi, sebaiknya seperti orang memegang pensil, tidak terlalu ditekan.
Di areal gigi geraham gerakan sebaiknya memutar semua agar semua bagian bisa disikat. Jika menyikat terlalu kuat maka lama kelamaan gusi itu bisa terlepas perlekatannya dan akar gigi bisa terlihat. Membersihkan permukaan lidah dengan sikat juga diperlukan untuk mengurangi bau mulut.
Pemeriksaan berkala (rongga mulut) minimal enam bulan sekali sangatlah dibutuhkan untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut secara lebih awal. Terutama dalam melakukan pembersihan karang gigi.
Salah satu cara pencegahan yang belum cukup populer di Indonesia adalah pemeriksaan kualitas air liur dan email gigi. Idealnya, pemeriksaan ini dilakukan sekali seumur hidup. Kualitas keduanya sangat berpengaruh pada kemungkinan seorang akan mudah terserang gigi berlubang.
Jika seseorang mengeluhkan giginya mudah berlubang walau gizinya terjaga, penyebabnya karena air liur yang terlalu kental sehingga fungsinya melindungi gigi terhadap kuman akan berkurang. Jika terlanjur berlubang, dokter bisa melakukan penambalan gigi. Jika belum terlalu dalam biasanya dokter akan melapisi mahkota gigi atau email dengan flouride.
Tips merawat gigi dan mulut :
– Selalu menggosok gigi setelah makan, 20-30 menit sesudah makan.
– Selalu berkumur setelah mengkonsumsi cemilan.
– Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang tidak terlalu lembut atau keras, sesuaikan dengan ukuran mulut kita
– Gantilah sikat gigi setiap 3-4 bulan.
– Gunakan pasta gigi ber-flouride untuk melindungi email gigi.
– Menggosok gigi jangan terlalu keras, karena akan melukai gusi.
– Peganglah sikat seperti memegang pensil.
– Biasakan menyikat lidah untuk mengurangi bau mulut.
Sumber : Suara Pembaruan.
No Comments