Jam Operasi

Cek disini untuk melihat jadwal buka klinik di Cabang Puri Indah & Tanjung Duren

Pasien Baru?

Hubungi kami di Nomor 081210235588

Dentia Dental Care Center

Dentia Dental
Aesthetic & Implant Center

Pages

Blog

"Sikat gigi ku masih bisa dipakai kok!" Yakin tidak perlu diganti?

(sumber: https://www.mouthhealthy.org/)

Menyikat gigi adalah langkah yang umum dianjurkan untuk membersihkan sisa makanan serta plak yang melekat pada permukaan dan sela-sela gigi secara efektif. Menyikat gigi secara rutin dianggap sebagai salah satu faktor penting dalam upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut jangka panjang. Tapi untuk dapat menghilangkan sisa makanan dan plak secara optimal, selain teknik menyikat gigi yang tepat, ternyata sikat gigi yang digunakan juga memegang peranan yang sangat penting.

 

Apa tanda sikat gigi harus diganti? Sesering apa harus diganti?

Menurut American Dental Association (ADA), sikat gigi yang masih dikatakan “bagus” dan dapat berfungsi dengan baik adalah sikat gigi yang memiliki bulu tegak lurus. Pada tingkat penggunaan yang wajar, bulu sikat gigi akan mulai bengkok dan menjadi rusak dalam waktu sekitar 40 – 60 hari, dan prosesnya akan semakin cepat jika sikat gigi digunakan dengan tekanan yang cukup kuat.

Bulu sikat gigi yang sudah berantakan dan melengkung ke arah luar atau dikenal dengan istilah bristle flaring menjadi salah satu tanda paling jelas bahwa sudah saatnya sikat gigi tersebut diganti. ADA dan Center for Disease Control and Prevention (CDC) menganjurkan penggantian sikat gigi sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 3 – 4 bulan sekali.

 

Apa akibatnya jika sikat gigi tidak diganti secara rutin?

Sikat gigi dengan bulu sikat yang sudah melengkung ke arah luar umumnya sudah kehilangan kemampuannya untuk dapat membersihkan permukaan gigi secara maksimal, hal ini disebabkan karena ujung filamen dari tiap helai bulu sudah tidak kuat untuk menjangkau dan melepaskan perlekatan plak yang sangat lengket dari permukaan gigi. Bulu sikat yang telah rusak juga dapat melukai gusi dan membuat gusi jadi lebih mudah berdarah.

Selain itu, mulut merupakan salah satu sumber bersarangnya bakteri dan berbagai macam mikroorganisme lainnya. Saat menyikat gigi, bakteri atau mikroorganisme yang awalnya terdapat pada rongga mulut dapat berpindah ke sikat gigi, dan jika sikat gigi tidak diganti secara rutin, maka bakteri dan mikroorganisme yang sudah bersarang pada sikat gigi dapat masuk ke dalam tubuh melalui rongga mulut saat melakukan aktivitas menyikat gigi. Apalagi jika sikat gigi tidak dirawat dan disimpan secara baik.

Tips merawat dan menyimpan sikat gigi

Selain memperhatikan bulu sikat dan waktu pemakaian, ternyata cara menyimpan dan merawat sikat gigi juga perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa tips untuk merawat sikat gigi:

  • Hindari penyimpanan sikat gigi di tempat yang tertutup dan basah. Jika sikat gigi yang digunakan memiliki penutup sikat, sebaiknya sikat gigi dibiarkan menjadi kering terlebih dahulu sebelum menggunakan penutupnya. Hal ini berfungsi untuk mencegah bersarangnya berbagai macam mikroorganisme pada sikat gigi.
  • Bersihkan sikat gigi dari busa pasta gigi dengan menggunakan air mengalir setelah sikat gigi digunakan.
  • Jika sikat gigi disimpan di tempat yang sama dengan sikat gigi orang lain, pastikan bahwa sikat gigi tidak digunakan bersama dengan orang lain, dan jika perlu gunakan penutup sikat gigi.

Oleh: Drg. Gracia Anfelia

Sumber

Van Leeuwen, MPC. Van der Weijden, FA. Slot, DE. Rosema, MAM. (2018). Toothbrush wear in relation to toothbrushing effectiveness. International Journal of Dental Hygiene, 17(1), 1-3.

Dentia Puri
 

 Jadwal Operasi

Klinik Tanjung Duren
Senin – Jumat                       10.00 – 19.00
Sabtu                                       10.00 – 16.00

Klinik Puri

Senin – Jumat                       14.00 – 19.00
Sabtu                                       09.00 – 13.00

Jadwal diperbaharui tanggal: 28 November 2020

 

Get in touch

Kontak Kami Sekarang