by drg. Nuniek Setyaningsih, disadur dari : “The Whole Tooth”, karangan Dr.Martin T. Nweeia,DDS.
*Antibiotik untuk mengobati penyakit gusi*
Banyak faktor yg mempengaruhi penyakit gusi dan jaringan penyangga gigi.
Antibiotik jangka pendek sering diberikan untuk mengontrol bakteri.
Antibiotik diberikan dengan diminum atau diberikan lokal/langsung sangat berguna untuk menghilangkan infeksi. Biasanya diberikan berupa tablet atau kapsul yg diminum.
Bila terasa sakit lambung sesudah diberikan antibiotik untuk jangka lama,beritahu dokter gigi.
Makanan seperti yoghurt dan keju yg mengandung bakteri baik dapat menggantikan bakteri yg dirusak oleh antibiotik dan mengurangi sakit lambung.
Jangan makan makanan penuh bakteri dalam waktu 1 jam sebelum minum antibiotik.
Selalu beritahu dokter gigi mengenai obat2-an yg sedang diminum,agar tidak menghambat kerja antibiotik.
*Zat yg dapat menghalangi bakteri penyebab gigi rusak*
Pengobatan untuk kerusakan gigi telah berubah dramatis dalam waktu 10 tahun terakhir.
Dokter gigi biasanya membuang bagian gigi yg rusak dengan bur gigi,dan menutup daerah tsb dengan bahan tambalan.
Lebih diutamakan untuk menyikat gigi,menggunakan benang gigi,dan menjaga pola makan,yg dapat mencegah lebih lanjut kerusakan gigi. Sekarang lubang gigi dipandang sebagai suatu penyakit infeksi dan penyakit menular.
Metode untuk mengontrolnya adalah dengan memberikan zat/agents anti mikroba.Biasanya dalam bentuk gel,yg dikombinasi dengan cara pencegahan lain seperti,melapisi permukaan gigi(sealants),pemberian Fluoride,atau obat kumur.
Chlorhexidine adalah yg paling umum sebagai zat anti mikroba,digunakan untuk mencegah pembentukan plak (karang gigi),lubang gigi,dan penyakit gusi.
Dokter gigi memberikan dalam bentuk obat kumur atau gel,tergantung dari seberapa parah dan tipe infeksi mulut.
Bakteri didalam mulut digambarkan sebagai yg dapat ditularkan melalui kontak langsung,atau kontak tidak langsung melalui pemakaian bersama gelas,alat2 makan,atau sikat gigi.
Istilah gigi yg lunak dan gigi yg keras tidak ada artinya dalam kedokteran gigi. Menemukan penyebab gigi rusak dan mengobatinya adalah tujuan dari pelayanan kesehatan gigi.
Menggunakan pencegahan seperti sealants (melapisi permukaan gigi),Fluoride dan zat anti mikroba akan menghentikan bakteri penyebab lubang gigi.
*Kombinasi obat2 dapat menimbulkan efek samping baru*
Banyak obat2-an,bila diminum bersamaan akan menimbulkan efek samping.
Contohnya seperti obat antihistamin yg biasa digunakan untuk obat alergi.
Penelitian baru menyatakan bahwa bila seseorang minum antihistamin tertentu dan antibiotik erythromycin dapat menyebabkan gangguan irama jantung.
Karena menyebabkan interaksi yg serius antara 2 obat yg diresepkan,maka dokter gigi dan dokter umum menghindari pemakaiannya.
Dokter akan mempunyai laporan lengkap tentang kesehatan pasien untuk menghindari masalah tersebut.Selalu biasakan mengisi data lengkap riwayat kesehatan waktu berkunjung ke dokter gigi.
Sejalan dengan waktu,perbaharui informasi terhadap doketer gigi mengenai obat2-an yg sedang diminum.
*Efek samping obat pada lambung kosong*
Penghilang sakit,atau disebut analgetik,sering digunakan untuk mengurangi sakit gigi.Banyak yg bisa menimbulkan efek samping.Diantaranya yg sering adalah gangguan rasa tidak nyaman pada lambung,dan rasa mual.
Untuk mencegah efek samping ini,selalu minum obat setelah makan.Bila anda tidak makan selama beberapa jam,maka akan muncul gejala seperti diatas.
Pasien2 biasanya bingung dengan efek samping ini,apakah karena alergi atau terlalu peka terhadap suatu obat.Bila anda sudah mengikuti instruksi dan tetap mengalami sakit atau mual,catat nama obatnya dan beritahu dokter gigi/dokter umum.Ini akan membantu mereka untuk memilih obat lain yad untuk mengobati penyakit umum/penyakit gigi.
Yg harus dipertimbangkan: adalah suatu kesalahan untuk menunggu sampai sakit datang sebelum minum obat antisakit.Kenyataan,beberapa peneliti meyakini,bahwa lebih baik minum obat antisakit sebelum atau selama kunjungan tertentu ke dokter gigi.
Bila obat sudah ada dalam badan kita,maka akan berkurang kemungkinan untuk kemudian merasakan sakit.
Jangan minum alkohol selama minum obat antisakit yg diresepkan dan hindari tambahan obat lain tanpa persetujuan dokter. Juga tidak boleh menyetir mobil atau menjalankan mesin. Karena beberapa obat akan mempengaruhi pikiran dan pertimbangan kita.
*Menghentikan bakteri yg menyebabkan kerusakan tulang*
Beberapa jenis obat terus menunjukkan manfaat pada orang dengan penyakit gusi dan tulang,atau penyakit jaringan penyangga gigi.
Ada 2 kategori besar dari obat2an ini.Pertama adalah antibiotik untuk mencegah penyebaran bakteri yg menyebabkan degenerasi gusi dan tulang. Kedua adalah NSAIDS,yaitu Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs,yg berperan dalam mencegah kerusakan/hilangnya tulang.
Kombinasi obat2 ini sering digunakan dan terbukti ampuh dalam tindakan operasi.
Antibiotik seperti Tetracycline dapat diberikan dengan diminum atau diletakkan langsung pada daerah infeksi.
Banyak tehnik2 yg sedang dikembangkan untuk menempatkan obat langsung pada jaringan yg mengalami infeksi,karena ada banyak kekurangan dari penggunaan antibiotik jangka panjang pada tubuh.
Tetracycline yg diberikan dengan cara diminum dapat membunuh banyak bakteri tubuh yg baik,selain mikroba spesifik yg ada didaerah infeksi.Sebagai tambahan,bila masuk kedalam badan,sangat sedikit efek yg sampai kepada area infeksi.Untuk alasan ini,sering digunakan antibiotik yg langsung diletakkan pada jaringan gusi.
NSAIDS,seperti kelompok obat yg disebut flurbiprofen,telah menunjukkan bahwa dapat menghambat kerusakan atau kehilangan tulang dari pasien dengan penyakit jaringan penyangga gigi.
Walaupun obat2 ini digunakan sebagai permulaan dari pengobatan klinik,mereka juga dipakai sebagai tambahan dalam tindakan operasi.
Dari semua yang diuraikan ini, yang paling penting adalah melakukan pencegahan dengan mengunjungi klinik gigi keluarga anda secara berkala.
One Comment
mila imaculata
terima kasih atas informasinya