Apa yang perlu kita ketahui tentang vaksin Sinovac?

Pandemi COVID-19 yang saat ini sedang berlangsung, merupakan sebuah penyakit yang menyebabkan gangguan ringan hingga berat pada sistem pernafasan. Penyakit ini disebabkan oleh adanya infeksi virus Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan telah menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi di seluruh dunia. Secara global, per 1 Februari 2021, sebanyak 103.5 juta kasus COVID-19 telah terkonfirmasi dan menyebabkan sekitar 2.2 juta kematian.

Meskipun gerakan 5M (Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta upaya membatasi mobilisasi dan interaksi) telah dilakukan dan dinyatakan mampu membatasi jumlah persebaran virus ini. Akan tetapi upaya ini dipercaya hanya efektif untuk membatasi jumlah orang yang terinfeksi dalam jangka pendek saja. Tanpa adanya sistem kekebalan tubuh yang diciptakan oleh vaksin, maka populasi manusia akan tetap rentan terhadap gelombang infeksi SARS-CoV-2 yang lebih lanjut. Sejak wabah ini dimulai pertama kali di tahun 2019, para peneliti dan ilmuwan di seluruh dunia telah mencoba mengembangkan vaksin untuk memutus rantai persebaran COVID-19. Dengan total lebih dari 198 vaksin yang telah dibuat dan saat ini dalam proses pengembangan, akhirnya para ilmuwan berhasil menghasilkan beberapa kandidat vaksin yang saat ini sudah maju ke dalam tahap uji klinis. Salah satunya adalah vaksin CoronoVac yang berasal dari Beijing, Cina, yang lebih dikenal dengan istilah vaksin Sinovac.

Apa itu vaksin Sinovac? Bagaimana cara kerjanya?

 

Vaksin Sinovac merupakan jenis vaksin yang menggunakan metode inactivated, yaitu metode yang dilakukan oleh para ilmuwan dengan cara mengembangbiakan virus Corona pada sel ginjal kera, kemudian menonaktifkan virus tersebut dengan bahan kimia, sehingga virus tersebut kehilangan kemampuannya untuk bereplikasi. Karena virus yang berada dalam vaksin telah dilemahkan atau mati, maka virus yang disuntikkan ke dalam tubuh manusia tidak akan menyebabkan individu tersebut terjangkit COVID-19, melainkan menciptakan antibodi untuk melawan virus Corona.

Untuk saat ini, penyuntikan vaksin Sinovac dilakukan dalam 2 tahap penyuntikan yang terpaut jarak 2 minggu.

Upaya vaksinasi massal para tenaga medis di seluruh provinsi di Indonesia

Menurut data Kementrian Kesehatan yang dikutip per Minggu, 31 Januari 2021, sebanyak 493.133 tenaga kesehatan di 92 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia telah divaksinasi dari target 1.531.072 orang sasaran pada tahap pertama vaksinasi, dengan 22.548 orang di antaranya juga sudah menerima vaksin dosis kedua.

Tenaga medis kami khususnya para dokter gigi dan perawat telah mengikuti vaksinasi massal yang diadakan oleh pemerintah pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 29 dan 30 Januari 2021 di Poltekkes 1 Kemenkes Cilandak dan Poltekkes 3 Kemenkes Pulogadung. Walaupun vaksin sudah kami dapatkan, akan tetapi kami tetap mengikuti prosedur kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah yaitu tetap menggunakan APD level 3 dan juga ruangan dengan tekanan negatif untuk memberikan perawatan terbaik bagi para pasien.

Tunggu apa lagi, segera kunjungi kami di Dentia Dental Care Center untuk mendapatkan perawatan terbaik untuk gigi dan mulutmu. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi klinik kami 0812-1023-5588 (Call/WA).

By: drg. Gracia Anfelia

Referensi

Zhang, Y, Zeng, G. Pan, H. Li, C. Hu, Y. Chu, K. (2020). Safety, tolerability, and immunogenicity of an inactivated SARS-CoV-2 vaccine in healthy adults aged 18-59 years: a randomized, double-blind, placebo-controlled, phase 1/2 clinical trial. The Lancet Infectious Diseases, 21(2), 1-3.